This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 31 Maret 2011

gunkZZz sospoLl

Sosialisasi politik adalah proses oleh pengaruh mana seorang individu bisa mengenali sistem politik, yang kemudian menentukan sifat persepsi-persepsinya mengenai politik serta reaksi-reakasinya terhadap gejala-gejala politik.

Sosialisasi politik sangat penting sebagai suatu proses yang berbeda, bisa terlibat dalam satu sisrem politik.Sosialisasi politik konsep kunci sosiologi politik,karena:
1. ketiga konsep lain (partisipasi, pengrekrutan, komunikasi) erat kaitannya dengan sosialisasi politik partisipasi dan pengrekrutan merupakan variabel-variabel dependent yang parsial dari sosialisasi dan komunikasi karena keduanya menyajikan elemen dinamis dalam sosialisasi
2. sosialisasi politik memperlihatkan interaksi dan interdependensi perilaku social dan perilaku politik

Segi penting sosialisasi

1. pola-pola aksi karena sosialisasi merupakan hasil belajar dari pengalaman
2. memberikan indikasi umum hasil belajar tingkah laku individu
3. sosialisasi berlanjut sepanjang kehidupan
4. pra kondisi yang diperlukan bagi aktivitas social memberikan penjelasan bagi tingkah laku sosial

HUBUNGAN SOSIALISASI DENGAN PERUBAHAN SOSIAL
Kaum fungsionalis menamakannya sebagai pemeliharaan system.
Pendapatnya: sosialisasi itu adalah bagaimana suatu system dapat terus bertahan dalam satu waktu tertentu.
Sistem jika mau terus bertahan menuntut agar fungsi-fungsi tertentu harus dipenuhi dengan jalan melaksanakan peranan-peranan tertentu yang dilakukan oleh individu atau kelompok, dan prestasi dari peranan ini tidak bisa diasumsikan melainkan harus dipelajari
Jadi: Masyarakat yang mampu melestarikan diri dengan jalan mengajar anggota-anggota barunya mengenai nilai-nilai dan cara-cara bertingkah laku.
TIGA MEKANISME AGEN MENTRANSMISIKAN DARI SOSIALISASI POLITIK
1. Imitasi (peniruan)
2. instruksi (peristiwa penjelasan diri)(tingkah laku politik)
3. motivasi (by trial and error)
Ketiga mekanisme diatas oleh ROBERT LE VINE disebut sebagai sosialisasi masa kanak-kanak.
Diposkan oleh Lina Octaviany di 03:13 0 komentar
Label: resume perkulihan sospol ke-2
Apa itu Sosiologi Politik
Pengertian

Sosiologi dicuatkan oleh COMTE dan HEBERT SPENCER (1820-1903)
Masyarakat sebagai unit dasar dari analisa sosiologi, sedangkan macam-macam pelembagaan (keluarga, lembaga politik, ekonomi, keagamaan) dan interelasi antara lembaga-lembaga merupakan sub unit dari analisa.

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam grjala sosial (ekonomi, kwluarga dan gejala moral).

Menurut Aristoteles, Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujugkan kebaikan bersama.

Jadi Sosiologi Politik adalah upaya untuk memahami dan campur tangan ke dalam hubungan yang selalu berubah antara sosial dan poltik.

Bidang sosiologi politik meliputi:
1. Masalah politik dalam nasyarakat
2. Struktur sosial dan struktur politik
3. Antara tngkah laku sosial dan tingkah laku politik

Sehingga sosiologi politik adalah ilmu yang mempelajari mata rantai anatara politik dan masyarakat, sebagai jembatan teoritis dan metodologis antara sosiologi dan ilmu politik (hybrid interdisipliner) - Satori.

4 Skema Sosiologi Politik:
1. Sosialisasi Politik
2. Partisipasi Politik
3. Penerimaan / pengrekrutan politik
4. Kominikasi Politik

Pendekatan Sosiologi Politik antara lain:

1. Pendekatan Historis (Karl Mark dan Max Weber)
Peristiwa masa silam penting dalam menyajikan suatu persfektif yang diperlukan.

2. Pendekatan Komparatif (Ostrogorski dan Michel)
Studi mengenai gejala-gejala politik dari suatu madyarakat tertentu. digunakan atau dipelajari untuk menyoroti fenomena yang sama atau fenomena yang kontra dari madyarakat lainnya.

3. Pendekatan Institusional
Menkonsentrasikan diri pada faktor-faktor konstitusional dam legalistik.

4. Pendekatan Behavioral
menekannkan individu sebagai unit dasar dari analisa dan dirasanya perlu memisahkan fakta dengan nilai-nilai serta perlunya membuat generalisasi yang sudah diverifikasi.
http://www.youtube.com/user/gunkz4

sospolL gunkz

Sosiologi Politik adalah upaya untuk memahami dan campur tangan ke dalam hubungan yang selalu berubah antara sosial dan poltik.

Bidang sosiologi politik meliputi:
1. Masalah politik dalam nasyarakat
2. Struktur sosial dan struktur politik
3. Antara tngkah laku sosial dan tingkah laku politik

Sehingga sosiologi politik adalah ilmu yang mempelajari mata rantai anatara politik dan masyarakat, sebagai jembatan teoritis dan metodologis antara sosiologi dan ilmu politik (hybrid interdisipliner) - Satori.

Pendekatan Sosiologi Politik antara lain:

1. Pendekatan Historis (Karl Mark dan Max Weber)
Peristiwa masa silam penting dalam menyajikan suatu persfektif yang diperlukan.

2. Pendekatan Komparatif (Ostrogorski dan Michel)
Studi mengenai gejala-gejala politik dari suatu madyarakat tertentu. digunakan atau dipelajari untuk menyoroti fenomena yang sama atau fenomena yang kontra dari madyarakat lainnya.

3. Pendekatan Institusional
Menkonsentrasikan diri pada faktor-faktor konstitusional dam legalistik.

4. Pendekatan Behavioral
menekannkan individu sebagai unit dasar dari analisa dan dirasanya perlu memisahkan fakta dengan nilai-nilai serta perlunya membuat generalisasi yang sudah diverifikasi.


4 Skema Sosiologi Politik:
1. Sosialisasi Politik
2. Partisipasi Politik
3. Penerimaan / pengrekrutan politik
4. Kominikasi Politik

sosiologi politik gunkZ

Kuliah ke 2
A. SOSIALISASI POLITIK
Sosialisasi poitik adalah suatu proses bagaimana memperkenalkan system politik pada seseorang dan bagaimana orang tesebut menentukan tanggapan serta reaksi-reaksinya terhadap gejala politik. Sosialisasi politik juga dapat diartikan sebagaiproses oleh pengaruh mana seorang individu bisa mengenali system politik yang kemudian menentukan sifat persepsi-persepsinya mengenai politik serta reaksi-reaksinya terhadap gejala-gejala politik.

B. PENTINGNYA SOSIALISASI POLITIK
Sosialisasi politik sangat penting sebagai suatu proses dengan mana individu-individu sampai pada kadar yang berbeda bisa terlibat dalam satu system politik
Sosialisasi politik konsep kunci sosiologi politik karena:

1. ketiga konsep lain (partisipasi, pengrekrutan,komunikasi)erat kaitannya dengan sosialisasi politik . partisipasi dan pengrekrutan merupakan variable-variabel dependen yang parsial dari sosialisasi dan komunikasi karena keduanya menyajikan elemen dinamis dalam sosialisasi
2. sosialisasi politik memperlihatkan interaksi dan interdependensi perilaku social dan perilaku politik

Segi penting sosialisasi

1. pola-pola aksi karena sosialisasi merupakan hasil belajar dari pengalaman
2. memberikan indikasi umum hasil belajar tingkah laku individu
3. sosialisasi berlanjut sepanjang kehidupan
4. pra kondisi yang diperlukan bagi aktivitas social memberikan penjelasan bagi tingkah laku social


C.HUBUNGAN SOSIALISASI DENGAN PERUBAHAN SOSIAL
Kaum fungsionalis menamakannya sebagai pemeliharaan system.
Pendapatnya: sosialisasi itu adalah bagaimana suatu system dapat terus bertahan dalam satu waktu tertentu.
System jika mau terus bertahan menuntut agar fungsi-fungsi tertentu harus dipenuhi dengan jalan melaksanakan peranan-peranan tertentu yang dilakukan oleh individu atau kelompok, dan prestasi dari peranan ini tidak bisa diasumsikan melainkan harus dipelajari
JADI: Masyarakat yang mampu melestarikan diri dengan jalan mengajar anggota-anggota barunya mengenai nilai-nilai dan cara-cara bertingkah laku

D. TIGA MEKANISME AGEN MENTRANSMISIKAN DARI SOSIALISASI POLITIK
1. Imitasi (peniruan)
2. instruksi (peristiwa penjelasan diri)(tingkah laku politik)
3. motivasi (by trial and error)
Ketiga mekanisme diatas oleh ROBERT LE VINE disebut sebagai sosialisasi masa kanak-kanak.

E. WATAK POLITIK (TIPE KEPRIBADIAN)YANG BERLANDASKAN PADA GEJALA-GEJALA PSIKOLOGIS (ERICH FROMM)
1. TIPE SATU AUTOMATOM
Seseorang yang kehilangan rasa indivualitasnya disebabkan oleh proses penyesuaian terhadap nilai-nilai umum
2. AGITATOR POLITIK
Seseorang yang mahir dikontrak pribadi dan terampil dalam usaha membangkitkan emosi-emosi politik
3.ADMINISTRATOR POLITIK
Terampil mahir dalam memanipilasikanorganisasi-organisasi dan situasi-situasi
4. TEORITIS POLITIK
Terampil dan mahir dalam memanipulasi ide-ide
5.BIROKRAT
Yang terlalu menekannkan peraturan-peraturan formal dan organisasi dan merealisasikannya terhadap situasi menurut kebiasaan tertentu


F.KEPRIBADIAN DEMOKRATIS
1. MENURUT INKELES
a. menerima orang lain
b. terbuka terhadap pengalaman dan ide-ide baru
c. bertanggung Jawab namun bersikap waspada terhadap kekuasaan
d. toleransi terhadap perbedaan-perbedaan
e. emosi-emosinya terkontrol
2.MENURUT LASWELL
a. sikap yang hangat terhadap orang lain
b. menerima nilai-nilai bersama orang lain
c. memiliki sederetan luas mengenai nilai-nilai
d. menaruh kepercayaan terhadap lingkungannya
e. memiliki kebebasan yang relative sifatnya terhadap kecemasan
PENDEKATAN TERHADAP DUA DIMENSI TERHADAP MASALAH KEPRIBADIAN POLITIK DENGAN MENGGUNAKAN SKALA SIKAP (H.J.EYSENCK)
1. Sindrom Konservatisme radikalisme (R-FAKTOR)
Menjelaskan diri sendiri hany terdiri atas perkiraan mengenai tingkatan terhadap mana individu-individu menganut pandangan-pandangan radikal atau konservatif
2. Sindrom Kecenderungan Kasar kecenderungan lembut (T-faktor)
Kecenderungan lembut
- rasionalistis (berpegang pada prinsif)
- intelektualistis
- idealistis
- optimistis
- religius
- bersadarkan kemauan bebas
- monistis
- dogmatis
kecenderungan kasar
- empiristis (berpegang pada fakta)
- sensasionalitas
- materialistis
- pesimistis
- irreligious
- fatalistis
- pluralistis
- skeptis
EASTON DAN DENNIS MENGUTAKAN 4 TAHAP DALAM SOSIALISASI POLITIK DIRI ANAK-ANAK

1. Pengenalan otoritas melalui individu tertentu (orang tua, pres dan polisi)
2. perkembangan perbedaan antara otoritas internal dan eksternal yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah
3. pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal seperti kongres MA dan pemilu
4. perkembangan pembedaan antara institusi-institusi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang diasosiasiakan dengan institusi


ROBERT LANE yang mensugestikan tiga kepercayaan politikyang dapat diletakan melalui keluarga

1. dengan indroktinasi terbuka (overt)dan indoktrinasi tertutup (covert)
2. dengan menempatkan anak pada konteks social khusus
3. dengan jalan membentuk kepribadian anak


G. SOSIALISASI POLITIK ORANG REMAJA
Sosialisasi politik masa remaja dilakukan melalui persahabatan dan perkenalan , diteruskan dan diperbaharui lewat media kesenggangan waktu dan media massa.
Jadi memperkokoh sosialisasi sebelumnya kependahan dari desa kekota, pengalaman menganggur, keanggotaan organisasi sukarela, penyerapan opini media massa dapat dirusak, diperkokoh atau diubah oleh pengalaman

H. SOSIALISASI POLITIK ORANG DEWASA
Pengetahuan nilai-nilai dan sikap-sikap yang diperoleh seseorang selama masa kanak-kanak dan remaja akan diperbandingkan dengan pengalaman dalam kehidupan semasa dewasa semua itu dapat diperkokoh dirusak atau diubah oleh pengalaman. Maka mensugestikan kebaikannya adalah sama dengan mengemukakan tingkah laku politik yang statis.
Dengan semakin bertambah usia memperkuat sosialisasi masa muda dan kaitannya dengan perubahan tingkah laku politik

I. SOSIALISASI POLITIK MASYARAKAT TOTALITER
Dengan jalan membentuk kembali secara radikal ajaran organisasi dan pendidikan anak-anak muda Negara totaliter berusaha untuk mengontrol semua aspek dari masyarakatnya, ideology Negara menjadi basis resmi bagi semua tindakan dan aktivitas. Maka pikiran dan jiwa manusia itu harus direbut dituntun dan dikekang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan dari Negara lewat wahana dari ideologinya.
Tiap Negara berusaha untuk mensosialisasikan para anggota masyarakatnya sampai derajat-derajat yang berbeda dengan jalan mengontrol informasinya. Dalam Masyarakat totaliter pengontrolan meliputi segala-galanya.
Contoh pola pengasuhan anak oleh generasi tua rusia

1. tradisi, terutama agama namun juga termasuk ikatan-ikatan kekeluargaan dan tradisi pada umumnya
2. prestasi, ketekunan, pencapaian ganjaran-ganjaran materiil, mobilitas social pribadi, kejujuran, ketulusan, keadilan dan kemurahan hati
3. pribadi, kejujuran, ketulusan, keadilan dan kemurahan hati
4. penyesuaian diri, bergaul dengan baik, menjauhkan diri dari kericuhan, keamanan dan ketentraman


J. SOSIALISASI MASYARAKAT PRIMITIF
Pentingnya tradisi penekanan terhadap tekhnik-tekhnik sosialisasinya sebagai hal ritual inisiasi dan penekanan yang berulang-ulang dari hirarki dan status yang kita dapat dalam Masyarakat-masyarakat primitive

K. SOSIALISASI POLITIK MASYARAKAT BERKEMBANG
Hubungan hal lama dengan yang baru jelas terlihat dimasyarakat berkembang. Sebagai koloni jajahan kekuatan koloni memperkenalkan lembaga-lembaga politik, barat birokrasi, kebudayaan dan pendidikan, manifestasi dari bermacam-macam Masyarakat barat tetap ada dan utuh membentuk wahana-wahana modernisasi dalam Masyarakat. masa kemerdekaan bergelut dengan nilai-nilai tradisional sehingga pasca kemerdekaan menjadi campuran yang melekat kuat. Campuran yang komplek dari hal-hal tradisional dan modern
Proses tradisional dari sosialisasi terus menerus membentuk orientasi dan pola-pola tingkah laku mayoritas rakyatnya sedangkan para peminpin pllitik selalu berusaha menghancurkannya yang dianggap sebagai suatu rintangan bagi kemajuan sehingga sosialisasi terpotong-potong karena Masyarakat yang transisi modern dan tradisional.
LE VINE Mengemukakan 3 faktor penting dalam sosialisasi Masyarakat berkembang

1. pertumbuhan penduduk dinegara berkembang dapat melaui kapasitas mereka untuk memodernisir keluarga tradisional lewat industrialisasi dan pendidikan
2. sering terdapat perbedaan yang besar dalam pendidikan dan nilai-nilai tradisional anatara jenis-jenis kelamin (gender) sehingga kaum perempuan lebih erat terikat. Peran ibu memegang peran penting dalam sosialisasi
3. pengaruh urbanisasi sebagai satu kekuatan perkasa untuk menumbuhkan nilai-nilai tradisional

sosiologi politik

Selain tiga dimensi stratifikasi sosial di atas sudah tentu masih ada sejumlah dimensi yang lain. Namun, lepas berapa jumlah dimensi stratifikasi sosial yang ada, satu hal yang perlu dicermati adalah kemungkinan terjadinya akumulasi dari sejumlah dimensi itu. Artinya, seseorang yang memiliki aset produksi berlimpah, kaya, dan memiliki banyak perusahaan, biasanya ia sebelumnya lahir dari keluarga yang berkecukupan, terhormat, memiliki pendidikan yang tinggi, dan bahkan didukung dengan pemilikan jaringan atau koneksi yang sangat luas. Seseorang yang berpendidikan, misalnya, mestki tidak selalu menjamin, tetapi pada umumnya lebih berpeluang untuk melakukan mobilitas sosial vertikal. Sebagaimana dinyatakan oleh Beteille, bahwa pendidikan berharga karena memberikan akses untuk jabatan dengan bayaran atau gaji yang lebih baik (Kuper dan Kuper, 2000: 1059).

Dalam masyarakat yang terstratifikasi, memang salah satu ciri utama yang menandai adalah ketidaksamaan untuk mengakumulasi basis kekuasaan sosial. Yang dimaksud basis kekuasaan sosial itu menurut Friedman (1979), meliputi:

1) Modal produktif atas aset (tanah, rumah, peralatan, dan kesehatan)

2) Sumber keuangan (pendapatan dan akses kredit)

3) Organisasi sosial dan politik yang digunakan untuk mencapai kepentingan bersama

4) Network atau jaringan sosial untuk memperoleh pekerjaan, barang-barang, pengetahuan, dan keterampilan yang memadai

5) Informasi-informasi yang berguna untuk kehidupan.

Perbedaan tingkat pendidikan, kekayaan, status atau perbedaan kelas sosial tidak cuma mempengaruhi perbedaan dalam hal gaya hidup dan tindakan, tetapi –seperti yang ditulis oleh Horton dan Hunt (1987), juga menimbulkan sejumlah perbedaan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti peluang hidup dan kesehatan, peluang bekerja dan berusaha, respons terhadap perubahan, pola sosialisasi dalam keluarga, dan perilaku politik.

Kamis, 17 Maret 2011

sosiologi politik

Pendekatan sosilogi politik

Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan sebagai berikut.
• Sosiologi adalah ilmu sosial karena yang dipelajari adalah gejala-gejala kemasyarakatan.
• Sosiologi termasuk disiplin ilmu normatif, bukan merupakan disiplin ilmu kategori yang membatasi diri pada kejadian saat ini dan bukan apa yang terjadi atau seharusnya terjadi.
• Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni (pure science) dan ilmu pengetahuan terapan.
• Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstarak dan bukan ilmu pengetahuan konkret. Artinya yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri.
• sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum, serta mencarai prinsip-prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia, sifat, hakikat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat manusia.1. Jelaskan hakikat dan fungsi sosiologi politik ?

• Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Hal ini menyangkut metode yang digunakan.
• Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, artinya sosiologi mempunyai gejala-gejala umum yang ada pada interaksi antara manusia.

2. Ciri-ciri sosiologi politik ?
Sosiologi merupakan salah satu bidang ilmu sosial yang mempelajari masyarakat. Sosiologi sebagai ilmu telah memenuhi semua unsur ilmu pengetahuan. Menurut Harry M. Johnson, yang dikutip oleh Soerjono Soekanto, sosiologi sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut.
Empiris, yaitu didasarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulasi (menduga-duga).
Teoritis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan, dan abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
 Komulatif, yaitu disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas sehingga memperkuat teori-teori yang lama.
Nonetis, yaitu pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.

3. Pendekatan dalam sosiologi politik ?
Pendekatan adalah orientasi khusus atau titik pAndang tertentu yang digunakan dalam studi atau penelitian sosiologi politik. Ada 4 pendekatan yang umum dilakukan dalam studi sosiologi politik, yaitu :
(1) Pendekatan historis,
(2) Pendekatan komparatif,
(3) Pendekatan insttitusional, dan
(4) Pendekatan behavioral.